Home

Minggu, 30 Oktober 2011

ANTENA

JENIS-JENIS ANTENA

Jenis - Jenis Antena (Omni, Parabolik, Grid, Sectoral)
Apakah Antena itu? Secara sederhana, antena adalah alat untuk mengirim dan menerima gelombang elektromagnetik, bergantung kepada pemakaian dan penggunaan frekuensinya, antena bisa berwujud berbagai bentuk, mulai dari seutas kabel, dipole, ataupun yagi, dsb. Antena adalah alat pasif tanpa catu daya(power), yang tidak bisa meningkatkan kekuatan sinyal radio, dia seperti reflektor pada lampu senter, membantu mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal.
Kekuatan dalam mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal radio, satuan ukurnya adalah dB. Jadi ketika dB bertambah, maka jangkauan jarak yang bisa ditempuhpun bertambah. Jenis antena yang akan dipasang harus sesuai dengan sistem yang akan kita bangun, juga disesuaikan dengan kebutuhan penyebaran sinyalnya. Secara umum ada dua jenis antena yaitu :
1. Directional
2. Omni Directional
Fungsi
Fungsi antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu meradiasikannya (Pelepasan energy elektromagnetik ke udara / ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk menerima sinyal elektromagnetik (Penerima energy elektromagnetik dari ruang bebas ) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Pada radar atau sistem komunikasi satelit, sering dijumpai sebuah antena yang melakukan kedua fungsi (peradiasi dan penerima) sekaligus. Namun, pada sebuah teleskop radio, antena hanya menjalankan fungsi penerima saja.
Karakter antena
Ada beberapa karakter penting antena yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis antena untuk suatu aplikasi (termasuk untuk digunakan pada sebuah teleskop radio), yaitu pola radiasi, directivity, gain, dan polarisasi. Karakter-karakter ini umumnya sama pada sebuah antena, baik ketika antena tersebut menjadi peradiasi atau menjadi penerima, untuk suatu frekuensi, polarisasi, dan bidang irisan tertentu. Misalnya, David Welkinson (0806322514) ingin membeli antena maka untuk mendapatkan antena yang sesuai dengan fungsi yang dinginkan, ia harus memimilih antena dengan karakter yang sesuai dengan fungsi yang dia inginkan.
• Pola radiasi
Pola radiasi antena adalah plot 3-dimensi distribusi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah antena, atau plot 3-dimensi tingkat penerimaan sinyal yang diterima oleh sebuah antena. Pola radiasiantena dibentuk oleh dua buah pola radiasi berdasar bidang irisan, yaitu pola radiasi pada bidang irisan arah elevasi (pola elevasi) dan pola radiasi pada bidang irisan arah azimuth (pola azimuth).
Kedua pola di atas akan membentuk pola 3-dimensi. Pola radiasi 3-dimensi inilah yang umum disebut sebagai pola radiasi antena dipol. Sebuah antena yang meradiasikan sinyalnya sama besar ke segala arah disebut sebagai antena isotropis. Antena seperti ini akan memiliki pola radiasi berbentuk bola Namun, jika sebuah antena memiliki arah tertentu, di mana pada arah tersebut distribusi sinyalnya lebih besar dibandingkan pada arah lain, maka antena ini akan memiliki directivity Semakin spesifik arah distribusi sinyal oleh sebuah antena, maka directivity antena tersebut.
Antena dipol termasuk non-directive antenna. Dengan karakter seperti ini, antena dipol banyak dimanfaatkan untuk sistem komunikasi dengan wilayah cakupan yang luas. Pada astronomi radio, antena dipol digunakan pada teleskop radio untuk melakukan pengamatan pada rentang High Frekuensi (HF). Bentuk data yang dapat diperoleh adalah variabilitas intensitas sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi. Namun, karena antena dipol tidak memiliki directivity pada arah tertentu, teleskop radio elemen tunggal yang menggunakan antena jenis ini tidak dapat digunakan untuk melakukan pencitraan.
• Gain
Gain (directive gain) adalah karakter antena yang terkait dengan kemampuan antena mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Gain bukanlah kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis pada umumnya seperti watt, ohm, atau lainnya, melainkan suatu bentuk perbandingan. Oleh karena itu, satuan yang digunakan untuk gain adalah desibel.
• Polarisasi
Polarisasi didefinisikan sebagai arah rambat dari medan listrik. Antena dipol memiliki polarisasi linear vertikal . Mengenali polarisasi antena amat berguna dalam sistem komunikasi, khususnya untuk mendapatkan efisiensi maksimum pada transmisi sinyal. Pada astronomi radio, tujuan mengenali polarisasi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi adalah untuk mempelajari medan magnetik dari objek tersebut.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pola radiasi, yang pertama adalah Half-power Beamwidth (HPBW), atau yang biasa dikenal sebagai beanwidth suatu antena. Dalam astronomi radio, beamwidth adalah resolusi spasial dari sebuah teleskop radio, yaitu diameter sudut minimun dari dua buah titik yang mampu dipisahkan oleh teleskop radio tersebut. Secara teori, beamwidth untuk antena yang berbentuk parabola dapat ditentukan.
Antena Directional
Antena jenis ini merupakan jenis antena dengan narrow beamwidth, yaitu punya sudut pemancaran yang kecil dengan daya lebih terarah, jaraknya jauh dan tidak bisa menjangkau area yang luas, antena directional mengirim dan menerima sinyal radio hanya pada satu arah, umumnya pada fokus yang sangat sempit, dan biasanya digunakan untuk koneksi point to point, atau multiple point, macam antena direktional seperti antena grid, dish “parabolic”, yagi, dan antena sectoral.
Antena Omni-Directional
Antena ini mempunyai sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu 3600; dengan daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat melayani area yang luas Omni antena tidak dianjurkan pemakaian-nya, karena sifatnya yang terlalu luas se-hingga ada kemungkinan mengumpulkan sinyal lain yang akan menyebabkan inter-ferensi. antena omnidirectional mengirim atau menerima sinyal radio dari semua arah secara sama, biasanya digunakan untuk koneksi multiple point atau hotspot.
Type Antena
1. Antena Omnidirectional

Sebuah antena Omnidirectional adalah antena daya sistem yang memancar secara seragam dalam satu pesawat dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus. This pattern is often described as “donut shaped”. Pola ini sering digambarkan sebagai “donat berbentuk”. Omnidirectional antenna can be used to link multiple directional antenna in outdoor point-to-multipoint communication systems including cellular phone connections and TV broadcasts. Antena Omnidirectional dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa antena directional di outdoor point-to-multipoint komunikasi systems termasuk sambungan telepon selular dan siaran TV.
Antena omni mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360-derajat yang tegak lurus ke atas. Omnidirectional antena secara normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi. Yang digunakan untuk hubungan Point-To-Multi-Point ( P2Mp) atau stu titik ke banyak titik di sekitar daerah pancaran. Yang baik bekerja dari jarak 1-5 km, akan menguntungkan jika client atau penerima menggunalan directional antenna atau antenna yang ter arah.Yang ditunjukkan di bawah adalah pola pancaran khas RFDG 140 omnidirectional antena. Radiasi yang horisontal dengan pancaran 360-derjat. Radiasi yang horisontal pada dasarnya E-Field.yang berbeda dengan, polarisasi yang vertikal adalah sangat membatasi potongan sinyal yang di pancarkan. Antena ini akan melayani atau hanya memberi pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360 derjat, sedamgkan pada bagian atas antena tidak memiliki sinyal radiasi.
Pola radiasi dari antenna Omni

2. Antena Grid

Antena ini merupakan salah satu antena wifi yang populer. Sudut pola pancaran antena ini lebih fokus pada titik tertentu sesuai pemasangannya.
3. Antena Parabolik
– Dipakai untuk jarak menengah atau jarak jauh
– Gain-nya bisa antara 18 sampai 28 dBi

Pola radiasi dari antena Parabolik

Kelebihan antenna parabola
• Dapat digunakan untuk menerima 3 satellite sekaligus tanpa harus menggerakkan antenna.
• Dapat menampilkan gambar dari semua TV dari satelit yang ditangkap dalam sekejap.
• Kondisi permanent sehingga tidak gampang goyah terhadap posisi.
• Signal quality dapat maksimum
Kekurangan antenna parabola
• Tidak dapat digunakan menangkap satelit lebih dari 5
• Membutuhkan lebih banyak LNBF
• Channel yang diterima lebih sedikit
4. Antena Sectoral
Antena Sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional. Yang juga digunakan untuk Access Point to serve a Point-to-Multi-Point (P2MP) links. Beberapa antenna sectoral dibuat tegak lurus , dan ada juga yang horizontal.
Antena sectoral mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding omnidirectional antena di sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau area 6-8 km. Sudut pancaran antenna ini adalah 45-180 derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal.
Pola pancaran yang horisontal kebanyakan memancar ke arah mana antenna ini di arahkan sesuai dengan jangkauan dari derajat pancarannya, sedangkan pada bagian belakang antenna tidak memiliki sinyal pancaran.
Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan yang baik pada suatu sector atau wilayah pancaran yang telah di tentukan.

Pola radiasi dari antena Sektoral

Selasa, 25 Oktober 2011

media dan transmisi

Tugas Komdat
MEDIA DAN TRANSMISI
Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan informasi dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam jaringan, semua media yang dapat menyalurkan gelombang listrik atau elektromagnetik atau cahaya dapat dipakai sebagai media pengirim, baik untuk pengiriman dan penerimaan data. Pilihan media transmisi (pengirim) untuk keperluan komunikasi data tergantung pada beberapa faktor, seperti harga, performance jaringan yang dikehendaki, ada atau tidaknya medium tersebut.
A. Copper Media
Copper media merupakan semua media transmisi data yang terbuat dari bahan tembaga. Orang biasanya menyebut dengan nama kabel. Data yang dikirim melalui kabel, bentuknya adalah sinyal-sinyal listrik (tegangan atau arus) digital.
JENIS-JENIS MEDIA TRANSMISI
1. Coaxial Cable
Kabel ini sering digunakan sebagai kabel antena TV. Disebut juga sebagai kabel BNC (Bayonet Naur Connector). Kabel ini merupakan kabel yang paling banyak digunakan pada LAN, karena memiliki perlindungan terhadap derau yang lebih tinggi, murah, dan mampu mengirimkan data dengan kecepatan standar.
Ada 4 jenis kabel coaxial, yaitu :
• Thinnet atau RG-58 (10Base2)

• Thicknet atau RG-8 (10Base5).

• RG-59

• RG-6

Ada 3 jenis konektor pada kabel Coaxial, yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC konektor. Keuntungan menggunakan kabel koaksial adalah lebih murah dari pada kabel fiber optic dan jarak jangkauannya cukup jauh dari kabel jenis UTP/STP yang menggunakan repeater sebagai penguatnya. Kekurangannya adalah susah pada saat instalasi, baik installasi konektor maupun kabel. Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan.
2. Twisted-Pair cable
Twisted Pair terdiri dari 2 jenis :

Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
Keuntungan menggunakan kabel STP adalah lebih tahan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dari dalam maupun dari luar. Kekurangannya adalah mahal, susah pada saat instalasi (terutama masalah grounding), dan jarak jangkauannya hanya 100m .
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
Keuntungan menggunakan kabel UTP adalah murah dan mudah diinstalasi. Kekurangannya adalah rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik, dan jarak jangkauannya hanya 100m.
Ada beberapa kategori untuk kabel Twisted Pair, yaitu :
• Kategori 1 (Cat-1).
Umumnya menggunakan konduktor padat standar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan range impedansi yang lebar. Digunakan pada koneksi telepon dan tidak direkomendasikan untuk transmisi data.
• Kategori 2 (Cat-2).
Range impedansi yang lebar, sering digunakan pada sistem PBX dan sistem Alarm. Transmisi data ISDN menggunakan kabel kategori 2, dengan bandwidth maksimum 1 MBps.
• Kategori 3 (Cat-3).
Sering disebut kabel voice grade, menggunakan konduktor padat sebanyak 22 atau 24 pin dengan impedansi 100 Ω dan berfungsi hingga 16 MBps. Dapat digunakan untuk jaringan 10BaseT dan Token Ring dengan bandwidth 4 Mbps.
• Kategori 4 (Cat-4).
Seperti kategori 3 dengan bandwidth 20 MBps, diterapkan pada jaringan Token Ring dengan bandwidth 16 Mbps.
• Kategori 5 (Cat-5).
Merupakan kabel Twisted Pair terbaik (data grade) dengan bandwidth 100 Mbps dan jangkauan transmisi maksimum 100 m.
B. Optical Media
Ada tiga jenis kabel fiber optic yang biasanya digunakan, yaitu single mode, multi mode dan plastic optical fiber yang berfungsi sebagai petunjuk cahaya dari ujung kabel ke ujung kabel lainnya. Dari transmitter^ receiver, yang mengubah pulsa elektronik ke cahaya dan sebaliknya, dalam bentuk light-emitting diode ataupun laser. Kabel fiber optic single mode merupakan fiber glass tunggal dengan diameter 8.3 sampai 10 mikrometer, memiliki satu jenis transmisi yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak jauh, dan membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektrum yang lebih kecil. Kemampuan kabel jenis single mode dalam mengantarkan transmisi adalah 50 kali lebih cepat dari kabel jenis multimode, karena memiliki core yang lebih kecil sehingga dapat menghilangkan setiap distorsi dan pulsa cahaya yang tumpang tindih.
Kabel fiber optic multimode terbuat dari fiberglass dengan diameter lebih besar, yaitu 50 sampai dengan 100 mikrometer yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak menengah. Apabila jarak yang ditempuh lebih dari 3000 kaki, akan terjadi distorsi sinyal pada sisi penerima yang mengakibatkan transmisi data menjadi tidak akurat. Sedang plastic optical’fiber adalah kabel berbasis plastik terbaru yang menjamin tingkat performa yang sama dengan fiber glass dalam jarak pendek dengan biaya yang jauh lebih murah. Saat ini, fiber optic telah digunakan sebagai standar kabel data dalam biding physical layer telekomunikasi atau jaringan, seperti perangkat TV kabel, juga sistem keamanan yang menggunakan Closed Circuit Television (CCTV), dan lain sebagainya Bahan dasar dari optical media adalah kaca dengan ukuran yang sangat kecil (skala mikron).Biasanya dikenal dengan nama fibre optic (serat optic). Data yang dilewatkan pada medium ini dalam bentuk cahaya (laser atau inframerah).
Satu buah kabel fibre optic terdiri atas dua fiber, satu berfungsi untuk Transmit (Tx) dan satunya untuk Receive (Rx) sehingga komunikasi dengan fibre optic bisa terjadi dua arah secara bersama-sama (full duplex).
C. Wireless Network
Saat ini sudah banyak digunakan jaringan tanpa kabel (wireless network), transmisi data menggunakan sinar infra merah atau gelombang mikro untuk menghantarkan data. Walaupun kedengarannya praktis, namun kendala yang dihadapi disini adalah masalah jarak, bandwidth, dan mahalnya biaya. Namun demikian untuk kebutuhan LAN di dalam gedung, saat ini sudah dikembangkan teknologi wireless untuk Active Hub (Wireless Access Point) dan Wireless LAN Card (pengganti NIC), sehingga bisa mengurangi semrawutnya kabel transmisi data pada jaringan komputer. Wireless Access Point juga bisa digabungkan (up-link) dengan ActiveHub dari jaringan yang sudah ada.

Media transmisi wireless menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi. Biasanya gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 2.4 Ghz dan 5 Ghz. Data-data digital yang dikirim melalui wireless ini akan dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik ini.

Read more: Jenis-jenis Media Transmisi pada Jaringan | Belajar Komputer
Under Creative Commons License: Attribution Share Alike

Rabu, 12 Oktober 2011

selamat datang di blog aku ??

kualitas komunikasi data beserta contohnya !


Kualitas komunikasi data

Dalam sebuah komunikasi, dikenal adanya kualitas komuniasi yang mempengaruhi sampai atau tidaknya sebuah data atau informasi kepada tujuan.

Beberapa kualitas komunikasi data dipengaruhi oleh
- Performance
- Consistency
- Reability
- Recovery
- Security

Performance
-> Ditentukan oleh besarnya rata-rata transmisi data yang terbebas dari kesalahan yaitu terukut dengan response time / waktu tanggapnya

Response time adalah jumlah lama waktu yang dihitung dari akhir permintaan tersebut dilayani.

Beberapa faktor yang mempengaruhi Response Time
- Jumlah pengguna
Semakin banyak jumlah pengguna maka akan semakin lambat
- Kecepatan transmisi
Diukur dari cepat data yang akan ditransmisikan (bit per second / bps)
- Jenis transimisi
Jenis koneksi fisik yang digunakan antar node / titik-titik komunikasi
- Jenis hardware yang digunakan
Jenis komputer dan perangkat pendukung komunikasi
- Program perangkat lunak
NOS (network operating sistem)

Consistency
-> adalah prediksi dari response time dan akurasi data

Reliability
-> ukuran berapa sering jaringan dapat digunakan.
Mean Time Between Failures adalah ukuran waktu rata-rata sebuah komponen diharapkan dapat bekerja secara normal diantara kesalahan yang terjadi. Hal ini biasanya disediakan penyedia jasa.
Beberapa kesalahan jaringan juga sering terjadi dan hal ini dapat mempengaruhi sebuah komunikasi. Beberapa penyebabnya antara lain : hardware, media pembawa data dan Network Operating System (NOS)

Recovery
->Kemampuan jaringan untuk mengembalikan level operasi setelah terjadinya kesalahan jaringan. Pada level dimana jumlah minimal data yang hilang. Recovery berbasis pada kemampuan back-up file. Semakin baik kemampuan untuk mengembalikan level operasinya jika terjadi kesalahan maka semakin baik pula kualitas recoverynya.

Security
-> Proteksi terhadap hardware, software, dan data dari akses yang tidak berhak. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melalukan proteksi antara lain :
- membatasi akses secara fisik terhadap komputer
- proteksi password
- membatasi hak akses pengguna
- encrypsi data
- penggunaan program anti virus untuk menjaga komputer dari serangan virus yang bisa merusak data.

CONTOH:Sebuah data akan terjaga keamananya apabila memenuhi persyaratan yang tercantum seperti di atas.   HD(High Devinition), Blueray, low quality,




KOMUNIKASI DATA
 Pertama kali komputer ditemukan, ia belum bisa berkomunikasi dengan sesamanya. Pada saat itu komputer masih sangat sederhana. Berkat kemajuan teknologi di bidang elektronika, komputer mulai berkembang pesat dan semakin dirasakan manfaatnya dalam kehidupan kita. Saat ini komputer sudah menjamur di mana-mana. Komputer tidak hanya dimonopoli oleh perusahaan-perusahaan, universitas-univeristas, atau lembaga-lembaga lainnya, tetapi sekarang komputer sudah dapat dimiliki secara pribadi seperti layaknya kita memiliki radio.
Mayoritas pemakai komputer terdapat di perusahaan-perusahaan atau kantor-kantor. Suatu perusahaan yang besar seringkali memiliki kantor-kantor cabang. Apabila suatu perusahaan yang mempunyai cabang di beberapa tempat adalah tidak efisien apabila setiap kali dilakukan pengolahan datanya harus dikirim ke pusat komputernya dengan cara manual. Perlu diperhatikan bahwa berfungsinya suatu komputer untuk menghasilkan informasi yang benar-benar handal, maka sedapat mungkin data yang dimasukkan benar-benar asli dari tangan pertama pencatat datanya, dan belum mengalami pengolahan dari tangan ke tangan.
Apabila demikian bagaimana dengan data yang akan dioleh berasal dari cabang-cabang yang tersebar di beberapa tempat yang jauh letaknya dari pusat komputer. Di sini pentingnya dibangun suatu sistem komputerisasi, terutama untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk pengolahan data. Tetapi kenyataannya, dalam sirkulasi suatu sistem pengolahan data, pengolahan itu sendiri hanya suatu bagian. Secara garis besar suatu sistem sirkulasi pengolahan data terdiri dari pengumpulan data, pemrosesan, dan distribusi. Dari sirkulasi ini masalah yang banyak dijumpai dari perusahaan-perusahaan justru dalam hal pengumpulan data dan distribusi data dan informasi untuk beberapa lokasi.
Pengertian Komunikasi data berhubungan erat dengan pengiriman data menggunakan sistem transmisi elektronik satu terminal komputer ke terminal komputer lain. Data yang dimaksud disini adalah sinyal-sinyal elektromagnetik yang dibangkitkan oleh sumber data yang dapat ditangkap dan dikirimkan ke terminal-terminal penerima. Yang dimaksud terminal adalah peralatan untuk terminal suatu data seperti disk drive, printer, monitor, papan ketik, scanner, plotter dan lain sebagainya.
Mengapa diperlukan suatu teknik komunikasi data antar komputer satu dengan komputer atau terminal yang lain. Salah satunya adalah sebagai berikut :
  1. Adanya distributed processing , ini mutlak diperlukan jaringan sebagai sarana pertukaran data.
  2. Transaksi sering terjadi pada suatu lokasi yang berbeda dengan lokasi pengolahan datanya atau lokasi di mana data tersebut akan digunakan, sehingga data perlu dikirim ke lokasi pengolahan data dan dikirim lagi ke lokasi yang membutuhkan informasi dari data tersebut.
  3. Biasanya lebih efisien atau lebih murah mengirim data lewat jalur komunikasi, lebih-lebih bila data telah diorganisasikan melalui komputer, dibandingkan dengan cara pengiriman biasa.
  4. Suatu organisasi yang mempunyai beberapa lokasi pengolahan data, data dari suatu lokasi pengolahan yang sibuk dapat membagi tugasnya dengan mengirimkan data ke lokasi pengolahan lain yang kurang atau tidak sibuk.
Jaringan komputer mulai berkembang di awal tahun 1980 sebagai media komunikasi komunikasi yang berkembang pesat. Sehingga sampai saat ini komputer menjadi sarana komunikasi yang sangat efektif dan hampir seluruh bentuk informasi melibatkan komputer dalam penggunaannya.
Dengan ditemukannya internet, berbagai informasi bisa diakses dari rumah dengan biaya yang murah. Komunikasi data sebenarnya merupakan gabungan dua teknik yang sama sekali jauh berbeda yaitu pengolahan data dan telekomunikasi. Dapat diartikan bahwa komunikasi data memberikan layanan komunikasi jarauk juah dengan sistem komputer.
 MODEL KOMUNIKASI
Dalam proses komunikasi data dari satu lokasi ke lokasi yang lain, harus ada minimal 3 unsur utama sistem yaitu sumber data, media transmisi dan penerima. Andaikan salah satu unsur tidak ada, maka komunikasi tidak dapat dilakukan. Secara garis besar proses komunikasi data digambarkan berikut ini :
Sumber Data.
Pengertian sumber data adalah unsur yang bertugas untuk mengirimkan informasi, misalkan terminal komputer, Sumber data ini membangkitkan berita atau informasi dan menempatkannya pada media transmisi. Sumber pada umumnya dilengkapi dengan transmitter yang berfungsi untuk mengubah informasi yang akan dikirimkan menjadi bentuk yang sesuai dengan media transmisi yang digunakan, antara lain pulsa listrik, gelombang elektromagnetik, pulsa digital. Contoh dari transmisi adalah modem yaitu perangkat yang bertugas untuk membangkitkan digital bitstream dari PC sebagai sumber data mejadi analog yang dapat dikirimkan melalui jaringan telepon biasa menuju ke tujuan.
Media Transmisi
Media transmisi data merupakan jalur dimana proses pengiriman data daari satu sumber ke penerima data. Beberapa media transmisi data yang dapat digunakan jalur transmisi atau carrier dari data yang dikirimkan, dapat berupa kabel, gelombang elektromagnetik, dan lain-lain. Dalam hal ini berfungsi sebagai jalur informasi untuk sampai pada tujuannya.
Ada beberapa hal yang berhubungan dengan transmisi data yaitu kapasitas dan tipe channel transmisi, kode transmisi, mode transmisi, protokol yang digunakan dan penggunaan kesalahan transmisi.
Beberapa media transmisi yang digunaka antara lain: twisted pair, kabel coaxial, serat optik dan gelombang elektromagnetik.
Penerima Data.
Pengertian penerima data adalah alat yang menerima data atau informasi, misalkan pesawat telepon, terninal komputer, dan lain-lain. Berfungsi mnerima data yang dikirimkan oleh suatu sumber informasi. Perima merupakan suata alat yang disebut receiver yang fungsinya untuk menerima sinyal dari sistem transmisi dan menggabungkannya ke dalam bentuk tertentu yang dapat ditangkap dan digunakan oleh penerima. Sebagai contoh modem yang berfungsi sebagai receiver yang menerima sinyal analog yang dikirim melalui kabel telepon dan mengubahnya menjadi suatu bit stream agar dapat ditangkap oleh komputer penerima.
Untuk mempermudah pengertian, komunikasi dapat dijelaskan dengan suatu model komunikasi yang sederhana, seperti pada gambar 4.2. Kegunaan dasar dari sistem komunikasi ini adalah menjalankan pertukaran data antara 2 pihak. Pada gambar diberikan contoh, yaitu komunikasi antara sebuah workstation dan sebuah server yang dihubungkan sengan sebuah jaringan telepon. Contoh lainnya bisa berupa pertukaran sinyal-sinyal suara antara 2 telepon pada satu jaringan yang sama.
Berikut ini penjelasan dari contoh komunikasi data tersebut
  1. Source (Sumber). Peralatan ini membangkitkan data sehingga dapat ditransmisikan. Misalkan telepon dan PC (Personal Computer)
  2. Transmiter (Pengirim). Biasanya data yang dibangkitkan dari sistem sumber tidak ditransmisikan secara langsung dalam bentuk aslinya. Sebuah transmisi cukup memindah dan menandai informasi dengan cara yang sama seperti menghasilkan sinyal-sinyal elektromagnetik yang dapat ditransmisikan melewati beberapa sistem transmisi berurutan. Sebagai contoh, sebuah modem tugasnya menyalurkan suatu digital bit stream dari suatu alat yang sebelumnya sudah dipersiapkan misalnya PC, dan menstransformasikan bit stream tersebut menjadi suatu sinyal analog yang dapat ditransmisikan melalui jaringan telepon.
  1. Sistem Transmisi. Berupa jalur transmisi tunggal atau jaringan kompleks yang menghubungkan antara sumber dengan tujuan.
  2. Receiver (Penerima). Receiver menerima sinyal dari sistem transmisi dan menggabungkannya ke dalam bentuk tertentu yang dapat ditangkap oleh tujuan. Sebagai contoh, sebuah modem akan menerima suatu sinyal analog yang datang dari jaringan atau jalur transmisi dan mengubahnya menjadi suatu digital bit stream.
  3. Destination (Tujuan). Menangkap data yang dihasilkan okeh receiver.
BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI DATA
Suatu sistem komunikasi data dapat berbentuk offline communication system (sistem komunikasi offline) atau online communication system (sistem komunikasi online). Sistem komunikasi data dapat dimulai dengan sistem yang sederhana, seperti misalnya jaringan akses terminal, yaitu jaringan yang memungkinkan seorang operator mendapatkan akses ke fasilitas yang tersedia dalam jaringan tersebut. Operator bisa mengakses komputer guna memperoleh fasilitas, misalnya menjalankan program aplikasi, mengakses database, dan melakukan komunikasi dengan operator lain. Dalam lingkungan ideal, semua fasilitas ini harus tampak seakan-akan dalam terminalnya, walaupun sesungguhnya secara fisik berada pada lokasi yang terpisah.
Sistem Komunikasi Off line.
Sistem komunikasi Offline adalah suatu sistem pengiriman data melalui fasilitas telekomunikasi dari satu lokasi ke pusat pengolahan data, tetapi data yang dikirim tidak langsung diproses oleh CPU (Central Processing Unit). Seperti pada Gambar 4.3, di mana data yang akan diproses dibaca oleh terminal, kemudian dengan menggunakan modem, data tersebut dikirim melalui telekomunikasi. Di tempat tujuan data diterima juga oleh modem, kemudian oleh terminal, data disimpan ke alamat perekam seperti pada disket, magnetic tape, dan lain-lain. Dari alat perekam data ini, nantinya dapat diproses oleh komputer.
Peralatan-peralatan yang diperlukan dalam sistem komunikasi offline, antara lain :
1. Terminal
Terminal adalah suatu I/O device yang digunakan untuk mengirim data dan menerima data jarak jauh dengan menggunakan fasilitas telekomunikasi. Peralatan terminal ini bermacam-macam, seperti magnetic tape unit, disk drive, paper tape, dan lain-lain.
2. Jalur komunikasi
Jalur komunikasi adalah fasilitas telekomunikasi yang sering digunakan, seperti :                 telepon, telegraf, telex, dan dapat juga dengan fasilitas lainnya.
3. Modem
Model adalah singkatan dari Modulator / Demodulator. Suatu alat yang mengalihkan data dari sistem kode digital ke dalam sistem kode analog dan sebaliknya.
Sistem Komunikasi On line.
Pada sistem komunikasi On line ini, data yang dikirim melalui terminal komputer bisa langsung diperoleh, langsung diproses oleh komputer pada saat kita membutuhkan.
Sistem Komunikasi On line ini dapat berupa:
  • Realtime system
  • Batch Processing system
  • Time sharing system
  • Distributed data processing system
Realtime system
Suatu realtime system memungkinkan untuk mengirimkan data ke pusat komputer, diproses di pusat komputer seketika pada saat data diterima dan kemudia mengirimkan kembali hasil pengolahan ke pengirim data saat itu juga. American Airlines merupakan perusahaan yang pertama kali mempelopori sistem ini. Dengan realtime system ini, penumpang pesawat terbang dari suatu bandara atau agen tertentu dapat memesan tiket untuk suatu penerbangan tertentu dan mendapatkan hasilnya kurang dari 15 detik, hanya sekedar untuk mengetahui apakah masih ada tempat duduk di pesawat atau tidak.
Sistem realtime ini juga memungkinkan penghapusan waktu yang diperlukan untuk pengumpulan data dan distribusi data. Dalam hal ini berlaku komunikasi dua arah, yaitu pengiriman dan penerimaan respon dari pusat komputer dalam waktu yang relatif cepat.
Pada realtime system, merupakan komunikasi data dengan kecepatan tinggi. Kebutuhan informasi harus dapat dipenuhi pada saat yang sama atau dalam waktu seketika itu juga. Pada sistem ini proses dilakukan dalam hitungan beberapa detik saja, sehingga diperlukan jalur komunikasi yang cepat, sistem pengolahan yang cepat serta sistem memori dan penampungan atau buffer yang sangat besar.
Penggunaan sistem ini memerlukan suatu teknik dalam hal sistem disain, dan pemrograman, hal ini disebabkan karena pada pusat komputer dibutuhkan suatu bank data atau database yang siap untuk setiap kebutuhan. Biasanya peralatan yang digunakan sebagai database adalah magnetic disk storage, karena dapat mengolah secara direct access (akses langsung), dan perlu diketahui bahwa pada sistem ini menggunakan kemampuan multiprogramming, untuk melayani berbagai macam keperluan dalam satu waktu yang sama.
Time sharing system
Time sharing system adalah suatu teknik penggunaan online system oleh beberapa pemakai secara bergantian menurut waktu yang diperlukan pemakai (gambar 4.5). Disebabkan waktu perkembangan proses CPU semakin cepat, sedangkan alat Input/Output tidak dapat mengimbangi kecepatan dari CPU, maka kecepatan dari CPU dapat digunakan secara efisien dengan melayani beberapa alat I/O secara bergantian. Christopher Strachy pada tahun 1959 telah memberikan ide mengenai pembagian waktu yang dilakukan oleh CPU. Baru pada tahun 1961, pertama kali sistem yang benar-benar berbentuk time sharing system dilakukan di MIT (Massachusetts Institute of Technology) dan diberi nama CTSS (Compatible Time Sharing System) yang bisa melayani sebanyak 8 pemakai dengan menggunakan komputer IBM 7090.
Salah satu penggunaan time sharing system ini dapat dilihat dalam pemakaian suatu teller terminal pada suatu bank. Bilamana seorang nasabah datang ke bank tersebut untuk menyimpan uang atau mengambil uang, maka buku tabungannya ditempatkan pada terminal. Dan oleh operator pada terminal tersebut dicatat melalui papan ketik (keyboard), kemudian data tersebut dikirim secara langsung ke pusat komputer, memprosesnya, menghitung jumlah uang seperti yang dikehendaki, dan mencetaknya pada buku tabungan tersebut untuk transaksi yang baru saja dilakukan.
Distributed data processing system
Distributed data processing (DDP) system merupakan bentuk yang sering digunakan sekarang sebagai perkembangan dari time sharing system. Bila beberapa sistem komputer yang bebas tersebar yang masing-masing dapat memproses data sendiri dan dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi, maka istilah time sharing sudah tidak tepat lagi. DDP system dapat didefinisikan sebagai suatu sistem komputer interaktif yang terpencar secara geografis dan dihubungkan dengan jalur telekomunikasi dan seitap komputer mampu memproses data secara mandiri dan mempunyai kemampuan berhubungan dengan komputer lain dalam suatu sistem.
Setiap lokasi menggunakan komputer yang lebih kecil dari komputer pusat dan mempunyai simpanan luar sendiri serta dapat melakukan pengolahan data sendiri. Pekerjaan yang terlalu besar yang tidak dapat dioleh di tempat sendiri, dapat diambil dari komputer pusat.

GPRS: Komunikasi Data Melalui
Jaringan Komunikasi Bergerak

Di dunia industri komunikasi bergerak (mobile), data bergerak dan
multimedia kini menjadi fokus pengembangan, dan GPRS ('General Packet Radio
Service') menjadi kunci yang memungkinkan untuk meraih sukses di pasar.
Alasannya adalah melalui GPRS, ledakan pertumbuhan layanan internet melalui
jaringan kabel (telepon), sekarang dimungkinkan penyalurannya melalui komunikasi
bergerak. Nortel Networks, Ericsson, Siemens, Nokia dan banyak industri
telekomunikasi lainnya dalam publikasinya menyatakan telah mampu mengawinkan
Web dengan telepon bergerak menggunakan teknologi GPRS yang kini mulai gencar
ditawarkan kepada para operator GSM dan TDMA yang berminat memasarkan
layanan internet nirkabel.
GPRS merupakan sistem transmisi berbasis paket untuk GSM yang
menggunakan prinsip 'tunnelling'. Ia menawarkan laju data yang lebih tinggi. Laju
datanya secara kasar sampai 160 kbps dibandingkan dengan 9,6kbps yang dapat
disediakan oleh rangkaian tersakelar GSM. Kanal-kanal radio ganda dapat
dialokasikan bagi seorang pengguna dan kanal yang sama dapat pula digunakan
secara berbagi (sharing) di antara beberapa pengguna sehingga menjadi sangat
efisien.
Dari segi biaya, pentarifan diharapkan hanya mengacu pada volume
penggunaan. Penggunanya ditarik biaya dalam kaitannya dengan banyaknya byte
yang dikirim atau diterima, tanpa memperdulikan panggilan, dengan demikian
dimungkinkan GPRS akan menjadi lebih cenderung dipilih oleh pelanggan untuk
mengaksesnya daripada layanan-layanan IP.
GPRS merupakan teknologi baru yang memungkinkan para operator jaringan
komunikasi bergerak menawarkan layanan data dengan laju bit yang lebih tinggi
dengan tarif rendah ,sehingga membuat layanan data menjadi menarik bagi pasar
massal. Para operator jaringan komunikasi bergerak di luar negeri kini melihat GPRS
sebagai kunci untuk mengembangkan pasar komunikasi bergerak menjadi pesaing
baru di lahan yang pernah menjadi milik jaringan kabel, yakni layanan internet.
Kondisi ini dimungkinkan karena ledakan penggunaan internet melalui jaringan kabel
(telepon) dapat pula dilakukan melalui jaringan bergerak. Sebagai gambaran kecil,
layanan bergerak yang kini menjadi sukses di pasar (bagi operator di manca negara)
misalnya adalah, laporan cuaca, pemesanan makanan, berita olah raga sampai ke
informasi seperti berita-berita penting harian. Kontrak kontrak pengadaan GPRS dan
produk-produk pendukungnya antara pabrik-pabrik pembuat perangkat
telekomunikasi dengan operator jaringan komunikasi bergerak pun bermunculan.
Kontrak jaringan GPRS pertama di dunia telah dilaksanakan di bulan Maret 1999
yang lalu antara Ericsson dengan operator komunikasi bergerak di Jerman; T-Mobile.
Berikutnya, Ericsson juga menangani kontrak dengan operator One 2 One di Inggris,
SmartTone Mobile Communication di Hongkong, Omnipoint di Amerika Serikat.
Perusahaan perangkat komunikasi lainnyapun seperti Nortell Networks, Nokia dan
lain-lain kini ikut berkompetisi menawarkan kontrak-kontraknya dengan para
operator yang berkeinginan memasarkan layanan GPRS.
Dalam bidang perangkat genggamnya, kerjasama pun telah terwujud antara
Optimay dan Lucent's Technology Group. Optimay (Munich, Jerman) menyediakan
perangkat lunak GPRS, Lucent's Microelectronic Group (Ascot, UK) menyediakan
perangkat lunak DSP dan Lucent's Microelectronic Group (Allentown, USA)
menyediakan silikon untuk menghasilkan produk-produk pendukung, dan pembuatan
terminal-terminal begitu jaringan GPRS bermunculan.
GPRS Sebagai Rantai Penghubung ke G3
Sudah banyak diketahui bahwa komunikasi bergerak kini sedang menuju ke
generasi ketiga (G3). Namun sebelum masuk ke generasi ketiga yang memiliki
kemampuan multimedia secara penuh, kunci awalnya adalah penggunaan GPRS,
suatu teknologi data paket yang memungkinkan jaringan komunikasi bergerak GSM
mampu menawarkan layanan data kecepatan lebih tinggi yang semula dari 9,6 kbps
menjadi 115 kbps.
Perkembangan yang pesat bagi komunikasi bergerak mendorong para operator
layanan berlomba untuk memperkaya macam layanannya guna menambah
pemasukan bagi perusahaannya sambil tetap mempertahankan pelanggan yang
dimilikinya. Komunikasi data bergerak, teristimewa untuk akses internet, nampaknya
kini menjadi pendorong utamanya. Pengenalan WAP (Wireless Application
Protocol) telah menunjukkan potensi sebagai layanan internet nirkabel. WAP
merupakan protokol global terbuka yang memungkinkan para pengguna mengakses
layanan-layanan on-line dari layar kecil pada telepon genggam dengan menggunakan
built-in browser. WAP bekerja pada berbagai teknologi jaringan bergerak, yang
memungkinkan pasar massal bagi penciptaan layanan data bergerak. Yang kini
dibutuhkan sebuah teknologi yang mampu memberikan akses yang lebih cepat dan
kemampuan yang sifatnya selalu terhubung pada jaringan (selalu 'on'). Gambaran
yang demikian ini tentunya menarik minat para operator. Di sinilah GPRS
menawarkan solusi bagi tuntutan teknologi seperti yang disebut di atas, yakni dapat
memberikan kepada para operator kesempatan untuk memberikan layanan data lebih
efisien dan pada laju data yang lebih tinggi maupun memperkenalkan layananlayanan
baru untuk mengkompensasi penurunan biaya komunikasi per menit.
Jelasnya, GPRS memungkinkan para pelanggan dapat menciptakan fasa hubungan
lebih cepat, tetap terhubung secara permanen, menggunakan kecepatan data lebih
tinggi dan hanya membayar biaya tiap bit yang ditransfer saja. Pertimbangannya
jelas, bahwa kecenderungan pasar pastilah tidak menuju kepada setiap teknologi
yang sifatnya justru menaikkan biaya atau tarif langganan. Selain itu, semua
teknologi yang berkaitan dengan layanan-layanan baru yang akan dipasarkan harus
mampu diimplementasikan dalam piranti-piranti volume tinggi (banyak digunakan
sehingga dapat diproduksi besar-besaran) yang harganya murah, seperti telepon
bergerak yang sangat sederhana dan radio panggil dua arah.
GPRS sebenarnya merupakan penghubung rantai yang putus antara GSM
dengan teknologi komunikasi bergerak generasi ketiga (UMTS = Universal Mobile
Telecommunication System). GPRS akan menjamin para operator jaringan dapat
memperkenalkan layanan-layanan baru dalam menyongsong era UMTS, sehingga
merangsang hasrat besar para konsumen dan membuat mereka ingin sekali untuk
memperoleh laju data yang lebih cepat yang akan muncul bersama dengan UMTS
(sampai 2Mbps).
Alasan Teknis Penggunaan GPRS
Teknik transmisi data yang ada pada GSM sekarang ini bersifat membatasi
pertumbuhan komunikasi data bergerak, hal ini dikarenakan kanal radionya yang
bersifat tunggal dan berkecepatan rendah, senantiasa harus diperuntukkan khusus
bagi setiap pengguna data selama durasi komunikasi (istilah teknisnya bersifat
dedicated), misalnya untuk SMS (Short Message Service) 9,6 kbps. Pendekatan yang
demikian ini (yang komunikasinya bersifat tersakelar rangkaian) pada akhirnya
menyebabkan reduksi atau pengurangan kapasitas sistem secara keseluruhan dan
memboroskan lebarpita.
Kondisi ini mendorong naiknya biaya operasi bagi operator jaringan yang
pada gilirannya akan dibebankan kepada pemakainya. Sementara itu, GPRS yang
menggunakan teknologi tersakelar paket (packet switching) memungkinkan semua
pengguna dalam sebuah sel dapat berbagi sumber-sumber yang sama; dengan kata
lain para pelanggan menggunakan spektrum radio hanya ketika benar-benar
mentransmisikan data. Efisiensi penggunaan spektrum pada akhirnya berarti kinerja
yang lebih baik dan biaya yang lebih rendah. GPRS dapat menawarkan laju data
sampai 115 kbps atau lebih, dengan menggabungkan kanal-kanal dan menggunakan
teknologi penyandian yang baru.
Sebenarnya, GPRS memang tidak menawarkan laju data tinggi yang memadai
untuk multimedia nyata, namun secara pasti merupakan kunci untuk menghilangkan
beberapa batas pokok bagi pengayaan layanan-layanan data bergerak. Faktor-faktor
yang lainnya seperti layanan-layanan dan aplikasi-aplikasi inovatif, terminal yang
sudah akrab bagi pengguna dan WAP untuk perbaikan hubungan dengan berbagai
piranti nirkabel, juga akan membantu evolusinya.
Secara rinci ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan bahwa GPRS
merupakan teknologi kunci untuk data bergerak, yakni;
mampu memanfaatkan kemampuan cakupan global yang dimiliki GSM
memperkaya utiliti investasi untuk perangkat GSM yang sudah ada
merupakan teknologi jembatan yang bagus menuju generasi ke 3
menghilangkan atau mengurangi beberapa pembatas bagi akses data bergerak
berbasis paket dan dengan demikian memenuhi lalu lintas data (yang
lazimnya bersifat rentetan; burst) yang mampu memberi layanan pada banyak
pengguna
memiliki laju data sampai 115 kbps yang berarti dua kali lipat daripada
koneksi 'dial up' 56 kbps yang berlaku
menampakkan diri sebagai komunikasi yang 'selalu' terhubung sehingga
memiliki waktu sesi hubungan yang pendek dan akses langsung ke internet
menawarkan QoS (Quality of Service = kualitas layanan), mendukung adanya
tundaan yang telah dispesifikasikan pada tingkat hak, mana yang akan
didahulukan yang kriterianya berbeda-beda, serta berbagai kelas reliabilitas
menawarkan kosep 'satu pipa paket bagi keduanya' yakni suara dan data,
dengan demikian lebih baik dalam mendukung integrasi layanan
menawarkan hubungan komunikasi dalam bentuk point to point atau
multipoint
memiliki keamanan yang sudah menjadi ciri bagi data yang terpaketisasi.
Karena GPRS berbasis paket, biaya atau tarif penggunaannya ditentukan oleh
banyaknya data yang yang ditransfer bukan berdasar waktu hubungannya. Ini berarti
cocok untuk layanan rentetan internet. GPRS memberikan transmisi data pada laju
kecepatan yang lebih dari cukup untuk sebagian besar aplikasi pasar massal,
misalnya:
aplikasi kantor bergerak
layanan atau penjualan di lapangan atau masyarakat
layanan-layanan kelompok yang berbasis panggilan (contoh: informasi stok
pasar)
akses nirkabel ke basis-basis data
akses intranet/internet bergerak
e-commerce(perbankan, titik-titik lokasi penjualan)
pesan-pesan
Pengaturan atau manajemen armada atau konvoi
Informasi kepadatan lalu lintas, penuntun perjalanan/ sistem reservasi
sistem keamanan
Telemetri
Highway charging system
Jaringan GPRS
GPRS menggunakan modulasi radio yang sama dengan standar GSM, pita
frekuensi yang sama, struktur burst yang sama, hukum-hukum lompatan frekuensi
yang sama, dan struktur bingkai (frame) TDMA yang sama. Kanal-kanal data paket
yang baru sangat mirip dengan kanal-kanal lalulintas percakapan tersakelar
rangkaian. Dengan demikian BSS (Base Station Subsystem) yang sudah ada akan
menyediakan cakupan GPRS lengkap mulai dari ujung jaringan. Namun dibutuhkan
sebuah entitas jaringan fungsional baru, yakni PCU (Packet Control Unit) yang
berfungsi sebagai pengatur segmentasi paket, akses kanal radio, kesalahan-kesalahan
transmisi dan kendali daya.
Penyebaran jaringan GPRS adalah dimulai dengan introduksi sebuah
subsistem jaringan overlay baru (NSS=Network SubSystem) seperti terlihat pada
Gambar 1. Ia memilki dua elemen jaringan baru; yakni SGSN (Serving GPRS
Support Node) dan GGSN (Gateway GPRS Support Node). SGSN memiliki tingkat
hirarki yang sama dengan MSC dan VLR, menjaga alur lokasi dari setasiun-setasiun
bergerak individual dan melakukan fungsi-fungsi keamanan dan kendali akses. Ia
dihubungkan ke BSS melalui Frame Relay. GGSN secara kasar analog dengan suatu
Gateway MSC yang menangani antarkerja dengan jaringan-jarinan IP eksternal.
GGSN membungkus ulang dengan format baru (mengenkapsulasi) paket-paket yang
diterima jaringan-jaringan IO eksternal dan merutekannya menuju SGSN
menggunakan GPRS tunnelling protocol.
Walaupun para pelanggan secara kontinyu dihubungkan ke jaringan, melalui
GPRS, spektrumnya tetap tinggal bebas bagi pelanggan lain untuk menggunakannya
jika tidak ada data yang ditransfer. Tidak hanya dalam hal tersebut, GPRS
memungkinkan pemultiplekan spektrum secara statistik. Ini berarti tidak ada waktu
penciptaan panggilan dan operatornya dapat dapat juga menawarkan berbagai
layanan sehingga membuatnya menjadi suatu landasan yang ideal bagi layanan data
yang memiliki nilai tambah.
Satu pertimbangan yang perlu mendapat perhatian para operator adalah luas
jaringannya (terutama pada antarmuka udaranya = air interface) jika GPRS
diperkenalkan. Pengaruh adanya jaringan GPRS pada sistem yang sudah ada minimal
jika lalulintas datanya sedikit. Jika sebaliknya, yakni ada banyak lalulintas data, maka
operator akan membutuhkan cadangan PDCH (Packet Data Channel). Jumlah
maksimum slot waktu yang dicadangan untuk PDCH ditentukan sebelumnya,
mengingat slot waktu GPRS dilepaskan segera jika komunikasi suara membutuhkan
hubungan. Kerugiannya memang laju data turun jika lalu lintas untuk percakapan
naik, mengakibatkan tundaan paket yang lebih panjang . Dalam sebuah sel dengan
satu pembawa, dua kanal GPRS dapat dialokasikan mengingat sebuah sel dengan
enam pembawa dapat mengakomodasi sampai enam PDCH.
Jika jaminan kualitas layanan (QoS) benar-benar diimplementasikan dalam
GPRS, ada sedikit keleluasaan untuk untuk memperkecil slot waktu GPRS namun
kapasitas bagi lalu lintas suara dapat jatuh. Apabila jumlah kanal yang tersedia dalam
sebuah sel sangat rendah, maka pengaruh yang sebanding pada kapasitas suara dapat
turun dramatis. Oleh sebab itu dalam sel-sel yang kecil harus diperkirakan tidak
terlalu banyak lalu lintas GPRS-nya. Pada umumnya dapat dipakai pedoman, kirakira
80% kapasitas disediakan untuk lalulintas non GPRS.
Aspek yang lain dari hal ini adalah kapasitas yang tersedia bagi penggunanya.
Sebagai contoh, misalnya ada sebuah sel yang mengalokasikan tiga PDCH, yang
dapat 'menangani' kecepatan tak terkompresi sekitar 30 kbps. Banyaknya pemakai
yang dapat dilayani sangat tergantung pada tipe lalulintas yang terjadi. Sebuah sel
tunggal dapat menangani 10.000 sampai 100.000 pengguna untuk aplikasi-aplikasi
kecepatan rendah (sebagai contoh telemetri, layanan-layanan informasi), tetapi hanya
100 sampai 1.000 pengguna untuk aplikasi e-mail atau WWW, yang membutuhkan
kenaikan dalam data .Pengertian kata "penanganan" dalam konteks ini berarti
memberikan kecepatan transmisi yang layak dengan tidak ada tundaan paket yang
signifikan. Pada aplikasi seperti transfer file, sel tersebut dapat menampung sekitar
sepuluh pemakai, yang kira-kira sama dengan kemampuan HSCSD (High-Speed
Circuit-Switched Data): Ini disebabkan tidak adanya keuntungan dari penggunaan
pemultiplekan statistik yang signifikan. Untuk tujuan perencanaan, suatu model
lalulintas yang terdiri dari campuran semua tipe data dapat digunakan. Penggunaan
model semacam ini dapat menuju ke suatu konklusi, yakni sel tersebut dapat
menampung sekitar 1.000 pengguna. Gambaran di atas menunjukan bahwa GPRS
sangat efektif untuk pelayanan pengguna data dengan pengaruh yang minimal bagi
layanan suara.
Perangkat Genggam GPRS
Untuk mendukung karakter jaringan GPRS, tentu ada persyaratan tambahan
pada perangkat keras genggamnya. Sebuah perangkat genggam GSM sekarang ini
pada dasarnya memiliki ROM 1MB dan RAM 128KB. Untuk mendukung GPRS,
WAP dan beberapa fungsi organizer, fabrikan mempertimbangkan kapasitas
minimum 4MB ROM dan 512KB RAM, belum lagi layar peraga (display) beresolusi
tinggi dan lebar ditambah dengan keypad, joystick mini. Tentu hal ini berdampak
pada kenaikan harga perangkat genggam. Namun produk semacam ini nantinya
ditujukan bagi pengguna atau pelanggan bisnis, yang selalu melihat piranti tunggal
sebagai suatu hal praktis yang memenuhi komunikasi mereka dan kebutuhan
organiser.
Sekarang ini, versi awal perangkat gengam GPRS baru dalam taraf digunakan
untuk pesawat genggam biasa, pengembangan infrastruktur dan pengujian.
Diharapkan perangkat genggam produksi pertama diluncurkan untuk percobaanpercobaan
yang kegunaannya mudah dikenal pengguna, yang jumlah perangkatnya
mencapai beberapa puluh ribu. Selama akhir paruh kedua tahun 2000 ini, para
operator jaringan dan pembuat terminal akan melakukan percobaan yang luas,
mengumpulkan pengalaman untuk memperoleh umpan balik, tidak hanya dalam hal
reliabilitas teknologinya namun juga kemungkinkan berbagai layanan yang telah
direncanakan .
Dalam hal standardisasi teknologi, ETSI (Institusi Standar Telekomunikasi
Eropa) yang merupakan badan yang berwenang menyebarluaskan, sampai saat ini
belum menyampaikan rentetan spesifikasinya. Kondisi ini akan membuat terminalterminal
GPRS berlandas pada berbagai variasi spesifikasi, yang satu-sama lain
sedikit berbeda , sampai nantinya para operator jaringan dan pabrik pembuat
peralatan setuju dengan ketetapan ETSI dalam hal versi umum yang disebar luaskan.
Tentu saja nilai basis teknologi ini akan menjadi rendah jika tidak di diverifikasi dan
dibuktikan keterandalannya. Pertimbangan ini membuat 'Lucent' dan tim pengembang
GPRS 'Optimay' berusaha menangkap peluang dengan membentuk kerjasama dalam
pemasokan peralatan GPRS untuk menguji teknologi perangkat genggam yang
diharapkan mampu memberikan layanan GPRS sampai 75% dalam dunia jaringan
GPRS/GSM. Alasannya memang jelas bahwa GPRS merupakan garis terdepan dari
yang akan mengubah keadaan komunikasi bergerak. Inovasi perangkat genggam akan
meningkat selagi para fabrikan masih mencoba berjuang untuk menemukan
kombinasi fitur, aplikasi dan desain yang akan membangkitkan produk utama pasar.
Teknologi akan berkembang dan harga perangkat akan turun jika pasarannya
berkembang. Namun perkembangan yang paling menarik titik beratnya adalah pada
layanan-layanan baru dan aplikasi-aplikasinya yang akan berkembang selagi telepon
bergerak berkembang untuk menjadi landasan dasar aplikasi bergerak.
Peluncuran GPRS
Peluncuran penuh layanan GPRS akan terlihat pada awal 2001, karena
diperediksi sejak saat itulah jumlah pengguna telepon bergerak telah melebihi
pelangan telepon kabel. Dampaknya nanti akan lebih banyak gateway ke internet
melalui telepon bergerak daripada ke PC. Kondisi ini akan membuka pasar baru
secara penuh untuk aplikasi internet yang akan menyaingi pasar internet yang
berbasis PC, dan menarik orang yang menggunakan komunikasi bergerak secara
lebih sering daripada menggunakan PCnya. Saat itulah GPRS akan menjadi sumber
pemasukan baru bagi para operator yang dapat menyediakan akses layanan internet
bergerak.
Sampai saat ini, sebagai alternatif GPRS yang sudah ada di pasaran adalah
HSCSD yang dapat memberikan laju data 64 kbps dengan mengkombinasikan sampai
8 kanal tersakelar paket. Sebagai gambaran empiris, HSCSD produk Nokia
mendorong kecepatan data dari 9,6 kbps ke 14,4 kbps dengan kemampuan
memultipleks sampai empat kanal menjadi satu slot waktu saja untuk data yang tidak
dikompresi sampai pada laju 57,6 kbps sehingga secara kasar data bergerak dapat
ditransmisikan enam kali lebih cepat daripada yang ada saat ini. Nokia pun kini
membuat kebijakan pada base station generasi kedua maupun di atasnya yang
diproduksinya, yakni dibuat secara penuh sesuai dengan pembaharuan perangkat
lunak HSCSD.
Namun demikian sebagai rangkaian tersakelar, HSCSD tidak menawarkan
keuntungan pemultiplekan statistikal GPRS, dan dengan demikian tidak benar-benar
cocok atau memenuhi penerapan pasar massal untuk para pelanggan yang
menjelajahi Web.
Penutup
Perkembangan lebih lanjut dalam evolusi internet Nirkabel setelah GPRS
adalah EDGE ( Enhanced Data rates for GSM and TDMA Evolution), yang
memungkinkan para operator menawarkan layanan data pada kecepatan sampai 384
kbps, kemudian UMTS dengan kecepatan sampai 2Mbps. Forum UMTS
memperkirakan komunikasi multimedia berbasis data akan menyumbang sekitar
60% pada lalu lintas komunikasi dalam jaringan komunikasi bergerak generasi
ketiga. Dengan meningkatkan kemampuan jaringan GSM sekarang dengan teknologi
GPRS, para operator jaringan dapat memperkenalkan layanan-layanan data bergerak,
sementara pada waktu yang sama mampu melindungi aset infrastrukturnya yang
sudah ada tanpa membatasi evolusi menuju UMTS.
Pengenalan ATM akan menjadi faktor kunci dalam migrasi jaringan ke UMTS
karena ATM dapat menangani data, multimedia, video bergerak penuh, dan
videoconferencing dengan sangat efisien, dan tentu saja dengan QoS yang baik. ATM
juga memungkinkan alokasi lebar pita secara dinamis sehingga memungkinkan
perusahaan TV kabel dan telepon menarik tarif sendiri-sendiri bagi setiap pelanggan
berdasarkan pada jumlah lebarpita yang mereka gunakan.
ATM tidak hanya merupakan kaitan atau jembatan jalur radio UMTS ke
unsur-unsur penyakelaran, tetapi juga menginterkoneksi penyaler-penyakelarnya.
Karena ATM berbasis sel, ia sangat cocok untuk membawa lalu lintas GPRS.
Penggunaan ATM juga memungkinkan operator mengintegrasikan semua tipe lalu
lintas komunikasi dalam satu sakelar, suatu pilihan yang lebih murah dan lebih
mudah dari titik pandang manajemen komunikasi dibandingkan dengan penggunaan
dua perangkat yang terpisah (suara yang tersakelar rangkaian dan data paket) dalam
sebuah jaringan GPRS/GSM.
Daftar Pustaka
Beutmuller, Andrew A. ('Siemens', Munich). "Bringing New Meaning to Mobile with
GPRS". Telecommunications Development Asia Pasific. Dec.1999.
Chan, Andrew ('SmarTone Mobile Comm'.Ltd.Hong Kong)."Deploying Enhanced
'Ericsson' . "3G Starts Rolling with GPRS". Communications International. Nov
1999.
'Nokia's End-to-end GPRS solution'."Connect to a Fast-Moving Market with GPRS
Data Services". Telecommunications. Sept.1999.
Nokia's Telecomm.Magazine. "HSCSD Heralds Six-Fold Speed Increase for
GSM".Discovery. Volume 49. June 1999
Nortel Networks'."GPRS Delivering Wireless Internet now". Communications
International. June 1999.
Meads, Brian, (Marketing Director 'Optimay')."Design Considerations for
GSM/GPRS terminals". Telecommunications Development Asia Pasific. March
2000.
Service with GPRS". Telecommunications Development Asia Pasific . Dec.1999. q
Drs. Sunomo, dosen di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, FT. Unversitas Negeri
Yogyakarta
  JARINGAN KOMUNIKASI DATA
Jaringan Komunikasi data atau Jaringan Komputer merupakan sekumpulan komputer yang saling terhubung satu sama lain menggunakan protokol dan media transmisi tertentu. Berdasarkan luas area cakupan yang dicapai jaringan komputer dapat diklasifikan menjadi : Local Area Network (LAN) dan Wide area Network (WAN). Luas cakupan LAN lebih kecil dari WAN biasanya terdiri dari sekelompok gedung yang saling berdekatan.
TOPOLOGI JARINGAN
Topologi jaringan merupakan suatu cara untuk menghubungkan komputer atau terminal-terminal dalam suatu jaringan. Model dari topologi jaringan yang ada antara lain: Star, Loop, ring dan Bus.
Topologi Star
Pada topologi ini LAN terdiri dari sebuah cntral node yang berfungsi sebagai pengatur arus informasi dan penanggung jawa komunikasi dalam suatu jaringan. Jadi jika node yang satu ingin berkomunikasi dengan node yang lain maka harus melalui sentral node. Fungsi central node disini sangat penting, biasanya dalam sistem ini harus mempunyai kehandalan yang tinggi.
Topologi Bus
Pada topologi bus ini, node yang satu dengan node yang lain dihubungkan dengan jalur data atau bus. Semua node memiliki status yang sama antara satu dengan yang lainnya.
Topologi Loop
Topologi Loop ini menghubungkan antar node secara serial dalam bentuk suatu lingkaran tertutup. Semua node memiliki status yang sama.
Pada topologi loop ini, setiap node dapat melakukan tugas untuk operasi yang berbeda-beda. Topologi ini memiliki kelemahan, jika salah satu node rusak maka akan dapt menyebabkan gangguan komunikasi antar node satu dengan yang lainnya.
Topologi Ring
Topologi ring atau topologi cincin ini merupakan topologi hasil penggabungan antara topologi loop dengan topologi bus. Keuntungannya adalah bahwa jika salah satu node rusak, maka tidak akan mengganggu jalannya komunikasi antar node karena node yang rusak tersebtu diletakkan terpisah dari jalur data.
 PROTOKOL
Protokol dipergunakan untuk proses komunikasi data dari sistem-sistem yang berbeda-beda. Protokol merupakan sekumpulan aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi seperti pembuatan hubungan, proses transfer suatu file, serta memecahkan berbagai masalah khusus yang berhubungan dengan komunikasi data antara alat-alat komunikasi tersebut supaya komunikasi dapat berjalan dan dilakukan dengan benar.
Beberapa hal yang berhubungan dengan tugas-tugas protokol antara lain:
  1. Mengaktifkan jalur komunikasi data langsung, serta sistem sumber harus menginformasikan identitas sistem tujuan yang diinginkan kepada jaringan komunikasi.
  2. Sistem sumber harus dapat memastikan bahwa sistem tujuan benar-benar telah siap untuk menerima data.
  3. Aplikasi transfer file pada sistem sumber harus dapat memastikan bahwa program manajemen file pada sistem tujuan benar-benar dipersiapkan untuk menerima dan menyimpan file untuk beberapa user tertentu.
  4. Bila format-format file yang dipergunakan pada kedua sistem tersebtu tidak kompatibel, maka salah satu satau sistem yang lain harus mamapu melakukan fungsi penerjemahan format.
Standarisasi Protokol
Beragamnya berbagai komponen dan perangkat komputer dalam suatu jaringan, membutuhkan suatu standard protokol yang dapt digunakan oleh beragam perangkat tersebut. Modedl OSI (Open Systems Interconnection) dikembangkan oleh ISO(International Organization for Standardization) sebagai model untuk arsitektur komunikasi komputer, serta sebagai kerangka kerja bagi pengembangan standard-standard protokol. Model OSI terdiri dari tujuh lapisan, yaitu :
  • Application
  • Presentation
  • Session
  • Transport
  • Network
  • Data Link
  • Physical
Penjelasan dari ketujuh lapisan OSI diatas dijelaskan sebagai berikut :
  1. Application Layer
Merupakan lapisan yang menyediakan akses ke lingkungan OSI bagi pengguna serta menyediakan layanan informasi terdistribusi.
  1. Presentation Layer
Menyediakan keleluasaan terhadap proses aplikasi untuk bermacam-macam representasi data. Juga melakukan proses kompresi dan enkripsi data agar keamanan dapat lebih terjamin.
  1. Session Layer
Menyediakan struktur kontrol untuk komunikasi diantara aplikasi-aplikasi; menentukan, menyusun, mengatur dan mengakhiri sesi koneksi diantara aplikasi-aplikasi yang sedang beroperasi.
  1. Transport Layer
Menyediakan transfer data yang handal dan transparan diantara titik-titik ujung; menyediakan perbaikan end to end error dan flow control.
  1. Network Layer
Melengkapi lapisan yang lebih tinggi dengan keleluasaan dari transmisi data dan teknologi-teknologi switching yang dipergunakan untuk menghubungkan sistem; bertugas menyusun, mempertahankan, serta mengakhiri koneksi.
  1. Data Link Layer
Menyediakan transfer informasi yang reliabel melewati link fisik; mengirimi block (frame) dengan sinkronisasi yang diperlukan, kontrol error, dan flow control.
  1. Physical Layer
Berkaitan dengan transmisi bit stream yang tidak terstruktur sepanjang media physical (physical medium); berhubungan dengan karakteristik prosedural, fungsi, elektris, dan mekanis untuk mengakses media fisikal.








Komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih device (alat, seperti komputer, laptop, printer dan alat komunikasi lain) yang terhubung dalam sebuah jaringan. Baik lokal maupun yang luas, seperti internet.
Secara umum ada dua jenis komunikasi data, yaitu:
1. Infrastruktur Terestrial
Menggunakan media kabel dan nirkabel sebagai aksesnya. Membutuhkan biaya yang tinggi untuk membangun infrastruktur jenis ini. Beberapa layanan yang termasuk teresterial antara lain: Sambungan Data Langsung (SDL), Frame Relay, VPN MultiService dan Sambungan Komunikasi Data Paket (SKDP). 2. Satelit
Menggunakan satelit sebagai aksesnya. Biasanya wilayah yang dicakup akses satelit lebih luas dan mampu menjangkau lokasi yang tidak memungkinkan dibangunnya infrastruktur terestrial namun membutuhkan waktu yang lama untuk berlangsungnya proses komunikasi. Kelemahan lain dari komunikasi via satelit adalah adanya gangguan yang disebabkan oleh radiasi gelombang matahari (Sun Outage) dan yang paling parah terjadi setiap 11 tahun sekali. Pada makalah ini berisi landasan teori dan proses komunikasi data yang terjadi pada jaringan client-server komputer.